1. |
KEKUASAAN
00:40
|
|||
Apa arti kuasa bila akhir sudah di ujung mata?
|
||||
2. |
ALKISAH I
09:07
|
|||
Alkisah suatu negeri
Porak-poranda dilanda api
Terguncang-guncang ia
oleh tanah tempatnya berdiri
Tanahnya subur tapi hangus
Pohonnya banyak tapi tandus
Airnya mengalir hulu ke hilir
Yang haus pun banyak, tak habis pikir
Kiri kanan selatan utara
Semua bilang, “negeri itu alangkah kayanya!”
“Alangkah sayangnya!”
Alkisah suatu negeri
Tercerai berai dimangsa dengki
Tergonjang-ganjing ia
oleh congkak, tamaknya sendiri
Rajanya hilang entah kemana
Rakyatnya bimbang hilang percaya
Oh, saling ribut saling berebut
Saling sikut tak ada takut
Satu salah satu marah
Satu kalah satu berulah
“woy, macam betul semua kalian tu. Sudah, sudahah!”
“Alangkah sayangnya!”
|
||||
3. |
MENUJU MUARA
03:07
|
|||
Bergegaslah menuju muara
Tanah basah yang kaya udara
Meski selamat pada akhirnya
Selain kita akan musnah tak berdaya
Menjadi debu, arang, hanyut, terlupakan
Menjadi legenda
yang lambat laun juga akan punah, hilang
terkubur zaman
Bergegaslah menuju muara
Tanah basah yang kaya udara
Di sanalah kita beristirahat
Membesarkan anak-anak muda
Merawat pahlawan yang terluka
Menjaga mata air, menanam akar
Menggali parit, menjaring garam
Menggambar sejarah, melagukan kehilangan
Menyucikan sumpah, memberkati ampunan
Bergegaslah menuju muara
|
||||
4. |
||||
Mereka bersembunyi begitu jauh setinggi awan
Kokoh terbentengi
Di sekelilingnya pagar-pagar bertebaran,
kepala-kepala manusia-manusia tak bersalah
Berserakan nama-nama pejuang
Pejuang-pejuang yang dilupakan
Di tengah-tengahnya kolam hitam
Pekat akan sisa-sisa bangkai perang dan pertikaian
Berceceran bekas darah
Darah-darah manusia tak bernama
Berguguran harapan-harapan
Masa depan yang terarah
|
||||
5. |
KABAU
05:43
|
|||
Anak nelayan mambaok cangkua
Mananam ubi di tanah darek
Baban sakoyan dapek dipikua
Budi saketek taraso barek
Anak ikan dimakan ikan
Gadang ditabek anak tenggiri
Ameh bukan perak pun bukan
Budi saketek rang haragoi
Anjalai tumbuah di munggu
Sugi-sugi di rumpun padi
Supayo pandai rajin baguru
Supayo tinggi naikkan budi
Alu tataruang patah tigo
Samuik tapijak indak mati
Tarandam-randam indak basah
Tarapuang-apuang indak hanyuik
Anyuik labu dek manyauak
Hilang kabau dek kubalo
Anguak anggak geleng amuah
Unjuak nan tidak babarikan
|
||||
6. |
FASIH
03:57
|
|||
Fasih berteriak:
“fasis yang baik adalah fasis yang mati”
Tapi menghujat apa-apa yang berbeda paham
dari yang kau ikuti
Fasih berteriak:
“fasis yang baik adalah fasis yang mati”
Tapi memaksa apa-apa harus patuhi
satu kebenaran yakni yang kau yakini
Fasih berteriak:
“fasis yang baik adalah fasis yang mati”
Tapi membungkam, memaki
apapun gagasan yang tak sanggup kau mengerti
Fasih berteriak:
“fasis yang baik adalah fasis yang mati”
Tapi apa-apa harus anut satu arti
Fasih berteriak:
“fasis yang baik adalah fasis yang mati”
Tapi apa-apa harus dibatasi
termasuk imajinasi
Fasih berteriak:
“fasis yang baik adalah fasis yang mati”
Tapi meremehkan mereka
yang berani memilih cara, jalan sendiri
Fasih tak menjadikanmu tak fasis
Fasih tak menjadikanmu tak layak ma
|
||||
7. |
ALKISAH II
06:35
|
|||
Alkisah suatu negeri
Berbagi dunia dengan kita kini
Satu sama lain menyahut “saudaraku”
Satu sama lain menyebut “dosamu, masa lalu”
Tanah kering menjadi hijau merdu
Berpupuk kasih dan sabar akan waktu
Menjelma duka dan amarah menjadi petuah
Menulari mereka yang terjangkit luka yang sama
Orang-orang tua dilindungi
Ilmu, riwayat, dan segala warisannya
Anak-anak muda diberkati
Nurani, badan, akal, segala tindakannya
Menghormati hujan dan matahari
Memberi arti tiap nyawa tanpa kecuali
Alkisah, seindah itu suatu negeri
Berbeda meski berbagi dunia dengan kita kini
Meski negeri itu sudah tak ada lagi
Dibantai tamak dibakar benci
Terusir hina dari tanahnya sendiri
Oleh segala kerendahan hati
Yang ditafsirkan berarti kelemahan diri
Karena meremehkan mereka
Yang tak peduli akan hujan dan matahari
|
||||
8. |
KIAMAT
01:21
|
|||
“Kiamat sudah dekat!”
|
Senyawa (Official) Yogyakarta, Indonesia
Rully Shabara and Wukir Suryadi. Voice and Handmade Instruments. Human and Nature. Mind and Soul.
Streaming and Download help
If you like Senyawa (Official), you may also like: